Minggu, 22 Juni 2008

Tamu Istimewa

Assalamualaikum WarahmatulLahi Wabarakatuh... ... ... ..

Sahabat yang dikasihi filLah,
Buat renungan dan tatapan kita bersama.
Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita...

Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita,
Apa yang akan kita lakukan ? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilakan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.Beliau tentu tersenyum... ... ..

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu kerana kita teringat Video CD rated 18xxx yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam. Beliau tentu tetap tersenyum... ... ..

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pasang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa. Barangkali kita akan memindahkan lafaz Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu. Beliau tentu tersenyum... ... .

Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita ? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hafal lagu-lagu barat daripada menghafal Selawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW kerana kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita. Beliau tentu tersenyum... ... ..

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hafal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja. Barangkali kita terpaksa harus menukar satu kamar mandi menjadi ruang Solat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang sesuai untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW. Beliau tentu tersenyum... ... ..

Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita ? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berbunyi. Beliau tentu tersenyum... ... ..

Barangkali kita menjadi malu kerana pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu kerana kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kita tidak! pernah menjalankan solat sunat. Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita. Beliau tentu tersenyum... ... .

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita. Betapa senyum beliau masih ada di situ... ... ..

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita... ... Apa yang akan kita lakukan ? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita ? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah kerana hal itu akan sangat membuat kita kalut dan malu. Maafkan kami ya Rasulullah... ... ...


Masihkah beliau tersenyum ? Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir... ... .. Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah... ... .. Nabi tersenyum saja.

Tapi lukakah baginda? Andai baginda terluka.. ke syurgakah kita?

Renungkanlah... ..tanyalah pada diri kita sendiri...

(virtualfriends)

This Week

Many things happen to me this week..
That's all can be my false..
What i give is what i will get.. and i believe that..

My God..
Please fogive me and all my mistake..

Try to be patient and try to be kind..
Somenone please forgive me and tell me..
Just don't be quiet...cause if u don't say anything..i can't fixed my mistake

My brother..
Please Say something...

Kepada Mu

Ya Allah, Perbaiki hubungan antar kami, rukunkan antar hati kami, tunjuki kami jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang didunia dan akhirat. Amin

Ya Allah, Wahai yang memudahkan segala yang sukar dan yang menyambung segala yang patah. Wahai yang menemani semua yang tersendiri dan pengaman segala yang takut. Aku mohon kasih-Mu. Amin

Wahai Tuhan yang tidak memerlukan penjelasan dan penafsiran. Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak, Engkau Maha Tahu dan Melihat. Kami takut kepada-Mu selamatkan kami dari siksa-Mu. Amin

Ya Allah, hamba memohon melalui nama-Mu. Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Yang Maha Arif dan Bijaksana. Maha Suci Engkau. Wahai yang menerima segala Taubat. Amin

Ya Allah, kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami, jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami, jaga kami dengan mata-Mu yang tiada tidur, lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus. Kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu. Berlaku pasti atas kami hokum-hukum-Mu. Adil pasti atas kami keputusan-Mu. Amin

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau dan telah jadikan aku adalah hamba-Mu, aku menurut perintah dan janji-Mu sesanggupku. Aku mohon perlindungan bahanya dosa yang aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan mengakui pula banyaknya dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Amin

Ya Allah! Wahai Dzat yang memiliki anugrah, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Tiada Tuhan melainkan Engkau Yang Maha mulia, terimalah amal ibadah kami. Amin


(wisata hati.com)

Sabtu, 21 Juni 2008

Jalur Kereta

Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainya bermain di jalur KA yang masih aktif.

Tiba-tiba ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi.
Kebetulan anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah jalur KA tersebut. Apakah anda akan memindahkan jalur KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain. Namun hal iini berarti anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya?

Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil

Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan nyawa jiwa seorang anak. Anda mungkin mempunyai pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat di syahkan baik secara moral maupun emosional.

Namun sadarkah anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada dipihak yang benar karena telah memilih untuk bermain ditempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi disekitar kita setiap hari. Dikantor, di masyarakat, di dunia politik, dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.

Seorang teman yang men-forward cerita ini berpendapat dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berfikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Disamping itu alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah kejalur yang tidak aktif maka kita sudah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang dikereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus di buat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer dan sesuatu yang populer tidak selalu benar "

(sarikata.com)

_________JoGja_________















Tanah yang menyimpan begitu banyak cerita hidup dan peristiwa alam menjadi bagian dari kota ini..

Sejumlah rekaman indah yang selalu ingin di putar ulang seakan menelan peristiwa-peristiwa yang ada kalanya menjadi mimpi buruk dari setiap kehidupan manusia..

Jogjakarta...
Dulu..Sekarang, dan Nanti...

Akan selalu kurindukan sambutan hangatmu hingga berhentinya waktu..

Time To Change

Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kitapada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karenaharta yang dimilikinya, namun karena arah yangbenar dalam usaha dan kehidupannya;tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kayaatau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kitatetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinankita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, makamelangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.
Jika kita cenderung mengalami kemerosotandalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarangberbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kitaubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harusdiubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalamberpikir harus kita ubah dengan kreativitasyang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengankewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisipenuh dengan aktivitas, detik demi detik.Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingatmaka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kitatidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudahmulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebihkencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktisdan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuatkehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena diamemiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudahberada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capaitelah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!
Sumber :Efek Domino Kesuksesan(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)

Tuhan, Ijinkan Aku Menjadi Pelacur

Tuhan, Ijinkan Aku Menjadi Pelacur! (Memoar Luka Seorang Muslimah)
Tuhan, Ijikan aku menjadi pelacur!

”Biarlah Aku hidup dalam gemilang api dosa, sebab terkadang melalui dosa yang dihikmati, seorang manusia bisa belajar dewasa,”

Kubisikkan kepada hatiku satu-satunya :
”Hati, kuingin kau seluas kehidupan ini, sekelam jurang dan secercah matahari. Bersamamu kan kulanjutkan tragedi sang Iblis dengan sekeping hati Khidir. Bersamamu kan kutelusuri lorong terkelam, kan kuselami semua benteng-benteng larangan pada ranah keterasingan,”

”Oh Tuhan, izinkan aku mencintai-Mu dengan cara yang lain, menerima kehidupan dengan sepenuh kejujuran. Seperti gemericik air di pematang sawah, seperti cicit cericit burung yang bercendai diselimuti induknya karena alam telah mengajariku untuk menerima setiap lembaran kasih-Mu bersama sebuah permohonan. Sayangi aku dalam pekat anugerah-Mu. Aku tak punya apa-apa selain hati yang kan selalu menunggu sapa-Mu. Sapa yang gelap-kutukan-di kala aku terjaga dari tidurku, di kala sang waktu menyapa rambutku yang perlahan ditumbuhi uban ketuaan hingga aku terlelap dalam penyerahan sempurna, dalam pelukan bumi,”



Dia seorang muslimah yang taat, tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk shalat, baca Al-Quran, dan berzikir. Dia memilih hidup yang sufistik yang demi ghirah kezuhudannya kerap dia hanya mengonsumsi roti ala kadarnya di sebuah pesantren mahasiswa. Cita-citanya hanya satu : untuk menjadi muslimah yang beragama secara kaffah.

Tapi di tengah jalan ia diterpa badai kekecewaan. Organisasi garis keras yang mencita-citakan tegaknya syariat Islam di Indonesia yang diidealkannya bisa mengantarkannya ber-Islam secara kaffah, ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang ia ajukan dijawab dengan dogma yang tertutup. Berkali-kali digugatnya kondisi itu, tapi hanya kehampaan yang hadir. Bahkan Tuhan yang selama ini ia agung-agungkan seperti ”lari dari tanggung jawab” dan ”emoh” menjawab keluhannya.

Dalam keadaan kosong itulah ia terjerembab dalam dunia hitam. Ia lampiaskan frustasinya dengan free sex dan mengonsumsi obat-obat terlarang. ”Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihat aku Tuhan, kan kutuntaskan pemberontakanku pada-Mu!” katanya setiap kali usai bercinta yang dilakukannya tanpa ada secuil pun raut sesal. Dari petualangan seksnya itu tersingkap topeng-topeng kemunafikan dari para aktifis yang meniduri dan ditidurinya-baik aktifis sayap kiri maupun aktifis sayap kanan-yang selama ini lantang meneriakkan tegaknya moralitas. Bahkan, terkuak pula sisi gelap seorang dosen Kampus Matahari Terbit Yogyakarta yang bersedia menjadi germonya dalam dunia remang pelacuran yang ternyata anggota DPRD dari fraksi yang selama ini bersikukuh memperjuangkan syariat Islam di Indonesia.

Itulah sinopsis dari novel ini. Novel ini memang sudah lama terbit. Tapi aku baru membacanya satu minggu yang lalu. Secara nggak sengaja aku melihat novel ini di toko buku Gramedia. Judul dan sinopsis novel ini yang membuatku penasaran untuk membeli.

Setelah membaca keseluruhan, aku memaklumi mengapa novel ini begitu menuai pro dan kontra. Novel ini memang dianggap menyesatkan, tetapi bagiku pribadi, novel ini mengingatkan kita pada Kekuatan Iman, Kekuatan Cinta, yang seharusnya terjaga dalam hati, tak boleh tergoyah oleh cobaan hidup.

Tokoh Nidah Kirani yang dikisahkan dalam novel ini, adalah gambaran sosok manusia yang lemah imannya. Ia harus menemukan orang yang secara tepat dapat menjawab segala pertanyaannya tentang Tuhan, tentang Iman, tentang Cinta.

Nidah Kirani memilih menjadi pelacur karena ia tak tahan dengan kehidupan sufistiknya. Kehidupan yang tidak memberi kesempatan untuk menggugat, mendebat segala dogma. Ia harus mau menerima saja segala kewajiban Tuhan-nya, tanpa boleh bertanya untuk apa hal itu harus dilakukan. Pemberontakannya akan dogma ini, jusrtu yang mengantarkan ia pada sosok seorang lelaki yang hanya perduli pada seks. Lain tidak. Maka makin banyak kekecewaan yang dialaminya setelah ditinggalkan oleh lelaki ini. Ia menjadi semakin liar, mengonsumsi obat terlarang, berada di pelukan lelaki yang berbeda setiap hari, lalu berpuncak pada perkenalannnya dengan sang dosen yang bersedia menjadi germonya di dunia pelacuran eksklusif.

Untuk para pembaca yang mengganggap novel ini menyesatkan, mungkin mereka berpikir bahwa novel ini menjelek-jelekkan para aktifis Islam. Tapi bagiku, ini bukan sebuah ejekan, tapi sebuah kenyataan, bahwa tak ada manusia yang sempurna. Bahwa seorang agamis sekalipun dapat terjerumus dalam dunia hitam. Bahwa hitam-putih dunia ini adalah relatif, tak pernah mutlak. Manusia kapan saja dapat menjadi devil dan kapan saja bisa menjadi angel. Karena dua sisi itu ada pada diri manusia sejak ia terlahir. Hanya saja, manusia terkadang munafik, tak mau sisi hitamnya tampak, hanya sisi putih saja yang harus menonjol. Dan Tuhan, memberi kesempatan penuh bagi manusia untuk memilih menjadi apakah ia detik ini, esok, dan waktu yang akan datang. Tuhan demikian demokratis, memberikan dua pilihan dengan konsekuensi yang telah manusia ketahui.

Maka, jika kita berkata pada Tuhan : Ijinkan Aku Menjadi Pelacur!

Bagaimanapun Tuhan akan menginjinkan, hanya saja kita harus siap dengan konsekuensi pilihan menjadi pelacur tersebut. Semua sudah diatur oleh-Nya. Dan kita juga tak boleh munafik dengan menutupi aib. Jujurlah pada diri, pada hati, bahwa kita memang tak sebersih apa yang orang ketahui. Mungkin saja seorang pelacur masuk surga. Itu hak prerogatif Tuhan! Maka jangan pernah pula merendahkan orang lain, apapun dan siapapun dia! Tuhan tahu segala yang tak diketahui manusia.

Aku salut pada tokoh Nidah Kirani yang menjelang hari-hari kelamnya untuk terjun pada dunia pelacuran, ia masih melakukan refleksi di villa, seorang diri, merenungi segala yang telah terjadi dan memikirkan kembali keputusannya. Bahkan ia sempat berkomunikasi transendental dengan menyatakan :

”Oh Tuhan, izinkan aku mencintai-Mu dengan cara yang lain, menerima kehidupan dengan sepenuh kejujuran. Seperti gemericik air di pematang sawah, seperti cicit cericit burung yang bercendai diselimuti induknya karena alam telah mengajariku untuk menerima setiap lembaran kasih-Mu bersama sebuah permohonan. Sayangi aku dalam pekat anugerah-Mu. Aku tak punya apa-apa selain hati yanga kan selalu menunggu sapa-Mu. Sapa yang gelap-kutukan-di kala aku terjaga dari tidurku, di kala sang waktu menyapa rambutku yang perlahan ditumbuhi uban ketuaan hingga aku terlelap dalam penyerahan sempurna, dalam pelukan bumi,”

Segala keburukan maupun kebaikan yang akan kita lakukan pasti ada sebab, ada akibat. Maka berpikirlah!

(Dikutip dari pemberian seseorang yg tdk diketahui namanya)


Delapan Kado Terindah

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat,dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.
1. KEHADIRAN Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.
2. MENDENGAR Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar denganbaik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
3. D I A M Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.
4. KEBEBASAN Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
5. KEINDAHAN Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.
6. TANGGAPAN POSITIF Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.
7. KESEDIAAN MENGALAH Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado " kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.
8. SENYUMAN Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ?


(dudung.net)

12 Barisan di Alam Padang Mahsyar oleh Rasulullah SAW

Suatu ketika, Muaz bin Jabal r. a menghadap Rasullullah s. a. w dan bertanya: “Wahai Rasullullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah saw: “Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris” -(Surah an-Naba’:1 Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis hingga basah pakaiannya. Lalu Baginda menjawab:”Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri. Maka dinyatakan apakah 12 barisan berkenanaan yaitu:

BARISAN PERTAMA Diiringi dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: ” Mereka itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya menyakiti hati jirannya, maka ini balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka.

BARISAN KEDUA Diiringi dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah yang maha pengasih: “Mereka itu adalah orang yang ketika hidupnya meringankan solat, maka inilah balasannya, dan tempat kembalinya adalah neraka.

BARISAN KETIGA Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. “Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka..

BARISAN KEEMPAT Diiringi dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka. “Mereka ini adalah orang yang berdusta didalam jual beli, maka inilah balasannya, dan tempat mereka adalah neraka..

BARISAN KELIMA Diiringi dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah s. a. w menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. “Mereka ini adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui manusia, tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah s. a. w, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka.
BARISAN KEENAM Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka.

BARISAN KETUJUH Diiringi dari kubur tanpa mempunyai lidah dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka.

BARISAN KELAPAN Diiringi dari kubur dalam keadaan terbalik degan kepala kebawah dan kaki keatas. ” Meraka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka..
“BARISAN KESEMBILAN Diiringi dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru , sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. ” Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara haram, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka.

BARISAN KESEPULUH Diiringi dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka..

BARISAN KESEBELAS Diiringi dari kubur mereka dengan berkeadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai kedada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai keperut, dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah neraka

BARISAN KEDUA BELAS Mereka diiringi dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat, maka inilah balasannya, dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang, dan keredhaan Allah yang maha pengasih.

Jumat, 20 Juni 2008

Buat Mbk Nila

matur thank you buat mbak nila
sudah susah payah ajari aku sing ga mudeng-mudeng iki
gae blogg hehehehe